CLOUD COMPUTING

Sebagai organisasi mengatasi lingkungan bisnis yang dinamis mengubah, manajer TI melihat cloud computing sebagai sarana untuk mempertahankan fleksibel dan scalable infrastruktur TI yang memungkinkan kelincahan bisnis. Pada bulan Juni 2009, F5 Networks melakukan studi memeriksa adopsi cloud computing oleh perusahaan manajer TI. Studi ini menemukan bahwa meskipun kebingungan signifikan mengenai definisi awan itu ada, manajer TI secara agresif menyebarkan insiatif komputasi awan untuk mencapai tujuan bisnis. Selain itu, studi ini menemukan bahwa adopsi luas adalah perusahaan bergantung pada pemecahan akses, keamanan dan kekhawatiran kinerja. Temuan kunci dari Laporan Penelitian Cloud Computing 2009 meliputi :
·      Kebingungan tentang definisi cloud computing
·      Cloud computing telah mendapatkan massa kritis
·      Cloud computing lebih dari SaaS

DEMOGRAFI
            Jaringan F5 berbicara dengan 250 perusahaan. Semua perusahaan yang termasuk dalam survei setidaknya memiliki 2.500 karyawan di seluruh dunia, dengan rata-rata 75.000 karyawan. 
37 persen responden manajer TI. 24 persen VP, 23 persen direktur TI, dan 16 persen SVPs. Tidak CIO dimasukkan dalam penelitian ini. Dari semua responden, 46 persen mengelola sebuah departemen TI, 41 persen bekerja pada departemen TI, dan laporan departemen IT untuk 13 persen.
DEFINISI CLOUD
Cloud computing adalah meresap dalam perusahaan, tetapi responden perjanjian sedikit tentang bagaimana menjelaskan istilah itu. Penelitian Terapan diuji definisi industri enam dari komputasi awan dan menemukan peserta studi tidak dapat memilih salah satu dari mereka sebagai "tepat". Studi ini dihitung berapa banyak responden yang ditandai "Hampir ada atau" ini adalah sempurna "untuk definisi masing-masing. Berdasarkan definisi yang dilaporkan oleh responden, dua yang paling populer, masing-masing dengan 68 persen adalah :
Saat ini dengan cepatnya perkembangan IT telah membuat proses dan strategis bisnis berubah dengan cepat. Tidak ada lagi management perusahaan yang tidak peduli dengan persaingan produk dari rival bisnisnya, Penggunaan perangkat IT sudah menjadi keharusan saat ini, yang dapat dilihat dari anggaran belanja sampai dengan implementasi IT di sebuah perusahaan. IT sudah dipandang sebagai salah satu senjata untuk bersaing di kompetisi global, kecenderungan ni terlihat dari tidak digunakannya lagi IT sebagai pelengkap dari proses bisnis perusahaan, namun IT dijadikan sebagai bagian dari proses bisnisnya. Dahulu sangat sulit menyakinkan pimpinan perusahaan untuk menjadikan IT sebagai suatu solusi yang dapat membantu visi-misi dan proses bisnis apalagi menyamakan strategi IT dengan visimisi dan strategi bisnis perusahaan. Sejak era tahun 2000an disaat sudah banyak solusi yang diberikan oleh vendor IT di dunia dengan konsep one stop solutions nya, muncul permasalahan baru yaitu besarnya dana / anggaran yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan teknologinya sampai dengan pembiayaan maintenance yang dibutuhkan. Belum lagi dipusingkan dengan kurangnya skill SDM yang menguasai teknologi baru tersebut. Kecenderungan saat ini teknologi semakin perkembang dengan cepat, perangkat keras / lunak muncul dengan versi atau model terbaru, hal ini juga berdampak pada permasalahan teknis dan non teknis seharihari dilapangan semakin kompleks. Jangan sampai perangkat yang mahal dan terbaru tidak dapat optimal karena permasalahan klasik dan teknis lainnya. Solusi Sistem Enterprise seperti ERP dengan SAPnya telah menjadi solusi bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan keakuratan bisnis dalam proses produk yang dihasilkan. Harapan management setelah mengimplementasikan sistem integrasi enterprise ini dapat meningkat seperti fungsi control, monitoring dan pengambilan keputusan.

Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing ini, seperti
·      Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya,
·      Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat,
·      Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah,
·      Menjadikan koloborasi yang terpercaya dan lebih mudah, dan
·      Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun. Struktur Cloud Computing One stop solution Cloud Computing.

Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing" Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
·      Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
·      Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
·      Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.

Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini. Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.


Kelompok :
1. Jessica Christina Angela (50407469)
2. Rina Puji Astuti (50407730)
3. Taransa Agasya Tutupoly (50407842)
4. Tri Oktaviani (50407860)



0 komentar:

Posting Komentar